Cinta Rasul  

Lisensi Artikel:

Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

Akan saya paparkan bukti totalitas cinta Rasulullah Muhammad SAW, yang tak akan pernah ada seorang pun pemimpin umat yang lebih perhatian kepada umatnya daripada pemimpin di dunia manapun. Ini hanyalah bukti ketika Rasul menjelang wafat, dia masih memikirkan nasib umatnya. Silakan baca sejarah Rasul untuk melihat cinta rasul selama hidupnya, kepada umatnya.

Ketika menjelang wafat, rasul berkhutbah pada para sahabatnya, dan berpesan:

"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Al Qur'an dan As-Sunnah. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersamaku."

Bukti cinta Allah dan Rasulnya digambarkan bahwa Allah dan Rasul telah mewariskan 2 warisan terbesar sepanjang masa: Al-Quran dan Sunnah kepada kita.

Ketika Rasul mulai didatangi malaikat maut...

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Bayangkan, seorang rasul yang dijamin masuk surga, masih memikirkan dan bertanya mengenai bagaimana keadaan umatnya. Subhanallah, inilah figur pemimpin sejati.

Ketika Rasul Sakaratul maut.....

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Lihatlah, bagaimana Rasul merasa sakit (padahal beliau rasul!), dan beliau memohon pada Allah agar rasa sakitnya ditimpakan kepadanya saja, jangan pada umatnya. Dan dia masih sempat mengucapkan "umatku", ketika menjelang kematian.

"Sahabatku, air mataku menetes ketika menulis dan membaca artikel ini. Berapa banyak dari kita yang mencintai Allah dan RasulNya? Berapa banyak dari kita yang mengidolakannya? Berapa banyak dari kita yang rela berkorban untuknya? Rasul telah banyak berjuang demi tegaknya Islam dan dia sangat sayang kepada umatnya. Cukupkah selama ini kita mencintainya? Maha Suci Allah, semoga kita semua sebagai muslim dan muslimah yang mencintainya,mendapatkan syafaat sebagai umatnya di hari kiamat nanti."

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Pesan Untuk Akhwat  

Lisensi Artikel:

Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

Wahai seorang akhwat, yang kucintai karena Allah SWT, yang telah membuat hatiku bergetar dan semakin kagum pada kebesaranNya karena telah menciptakan seorang akhwat seperti engkau. Karenamu, aku bisa mengambil banyak pelajaran, sehingga bisa kusampaikan kepada yang akhwat dan muslimah yang lain. Inilah 7 pesanku untuk para akhwat....

  • Ukhti, bibir yang menawan itu adalah bibir yang senantiasa mengucapkan kata-kata kebaikan
  • Ukhti, mata yang indah, adalah mata yang senantiasa melihat kebaikan-kebaikan pada diri orang lain
  • Ukhti, badan yang langsing dapat dibentuk, dengan memperbanyak puasa, dan membagi makanan dengan mereka yang membutuhkan
  • Ukhti, sikap tubuh dan cara berjalan yang indah itu adalah sikap yang senantiasa berjalan dengan segala pengamalan dari banyak ilmu pengetahuan yang engkau telah dapatkan
  • Ukhti, tangan yang halus, adalah tangan yang senantiasa mengulurkan bantuan kepada orang yang memerlukan
  • Ukhti, sesungguhnya kedewasaan itu akan kau dapatkan, bila engkau bisa mensyukuri usiamu yang bertambah, dan semakin bertambah baik seiring berjalannya waktu
  • Ukhti, kecantikan pada wanita itu bukanlah kecantikan pada kehalusan wajahnya, pakaiannya, ataupun bentuk tubuhnya, tetapi kecantikan karena pancaran jiwanya, yang bersih, lembut, dan suci

      Terima kasih, kepada kepada Allah SWT, Muhammad Rasulullah SAW, dan seorang akhawat berinisial RA, yang lahir di bulan April, kupersembahkan artikel ini kepada seluruh muslim dan muslimah pada umumnya, dan kepada RA pada khususnya.

      Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Kehormatan Orang Gagal  

    Lisensi Artikel:

    Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

    Definisi kegagalan itu seperti apa sih? Apa iya orang yang gagal berarti dia selalu kalah? Apa benar orang yang gagal dia selalu menjadi pecundang? Apa benar kegagalan selalu membawa kesengsaraan? Mungkinkah seorang yang gagal memiliki kehormatan?

    Andi dan Doni adalah seorang teman sekelas, bahkan sebangku.  Keduanya adalah orang yang memiliki perbedaan prinsip, apakah perbedaan prinsipnya?

    Suatu hari saat pelajaran fisika, Pak Arif (guru fisika) memberikan soal dan buat siswa yang bisa, dipersilakan maju untuk mengerjakan di depan kelas, kemudian mempresentasikannya. Andi dan Doni langsung mengerjakan soal tersebut. Andi selesai terlebih dahulu, tetapi tidak maju. Doni selesai belakangan, dia melihat keadaan, tampaknya tidak ada yang maju ke depan, dia lantas ke depan kelas untuk mengerjakan soal di papan tulis, kemudian mempresentasikannya.

    Setelah selesai, Doni pun presentasi mengenai caranya mengerjakan soal itu, namun sayang sekali, jawaban Doni salah, alias kurang tepat. That's okey buat Doni, no problem.

    Pak Arif memberikan jawaban yang benar. Ternyata..... Jawaban Andi sama persis dengan jawaban Pak Arif. Wah, kenapa Andi tidak maju ya? Akhirnya Pak Arif memberikan nilai + kepada Doni karena sudah berani maju, sementara buat Andi? Tidak sama sekali, padahal jawabannya benar.

    Kita bisa mengetahui dan mengambil kesimpulan, bahwa:

    "Sahabatku, kita akan jauh lebih terhormat dan lebih beruntung, apabila kita gagal dan salah karena kita sudah berusaha dan berupaya secara maksimal untuk mencapai sesuatu yang baik, dibandingkan apabila kita selalu benar dan tak pernah salah, karena kita tidak melakukan apa-apa."

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Ketika Aku Jatuh Cinta  

    Lisensi Artikel:

    Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

    Ini adalah sebuah puisi yang indah, kiriman seorang teman yang tak kutahu namanya. Subhanallah, dalam puisi ini, tersirat dari si penulis, bahwa ketika dia jatuh cinta, dia tetap tidak ingin kehilangan cinta Tuhannya. Puisi ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi, insyaAllah, mengingat saat ini banyak sekali orang yang mencintai orang lain, namun berpaling dari cinta Tuhannya sendiri...

    Rabbi...
    Aku minta izin
    Bila suatu saat aku jatuh hati
    Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
    Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

    Rabbi...
    Aku punya pinta
    Bila suatu saat aku jatuh cinta
    Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu
    yang tak terbatas
    Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

    Rabbi...
    Izinkan bila suatu saat aku jatuh hati
    Pilihkan untukku seorang yang hatinya
    penuh dengan kasih dan cinta-Mu
    Dan membuatku makin menganggumi-Mu

    Rabbi...
    Bila suatu saat aku jatuh hati
    Pertemukanlah kami,
    Jodohkanlah kami,
    Satukanlah kami,
    Berilah kami kesempatan untuk lebih
    mendekati cinta-Mu,
    Dalam suasana yang sakinah, mawaddah dan rahmah

    Rabbi...
    Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
    Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
    Anugerahkanlah aku cinta-Mu
    Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
    Izinkanlah aku untuk menemui kerinduan-Mu

    Sahabat, sadarkah kita terkadang kita lebih mementingkan sesorang yang kita cintai, lebih perhatian kepada orang tersebut, menyayangi orang tersebut, mencintainya, namun ternyata kita lupa mencintai Tuhan kita sendiri, Allah SWT, yang telah banyak memberikan nikmat dan karuniaNya kepada kita...

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Jangan Menangisi Kesalahan  

    Lisensi Artikel:

    Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini.

    Banyak orang lebih cenderung bersikap meyesali kesalahannya, dan terpuruk selamanya dalam kesalahan tersebut, tanpa bisa bangkit kembali seperti sedia kala.

    Sahabat, ketika kita melakukan kesalahan dalam suatu hal, bersyukur dan bersabarlah. Bersyukurlah karena Allah senantiasa memberikan pelajaran yang sangat penting bagimu. Dan bersabarlah atas akibat dari kesalahan yang telah dibuat.

    Kesalahan itu ibarat kita memecahkan sebuah cermin. Ketika cermin pecah, sudah pasti ketika kita menyesal selamanya pun itu cermin tak akan kembali seperti sedia kala. Ambil pelajaran kenapa kita bisa memecahkan cermin tersebut? Berusalah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.  Gantilah cermin yang sudah rusak dengan cermin baru (salah satunya dengan meminta maaf dan bersabar), dan janganlah menangisi terlalu lama atas apa yang kita lakukan.  Menangis hanya bermanfaat untuk intropeksi diri dan muhasabah, namun menangis hanya membawa kesengasaraan bila hanya diiringi rasa penyesalan.

    Di sebuah perusahaan, pernah terjadi seorang karyawan merugikan perusahaan sebesar 10 juta dolar. Kemudian pegawai itu dipanggil oleh direktur. Karyawan itu bilang, "Bapak pasti ingin saya mengundurkan diri.". Direktur yang bijak akan berkata, "apa kamu bercanda? Saya tidak akan pernah melepas seorang karyawan yang sudah dididik sampai menghabiskan biaya 10 juta dolar!"

    Ternyata pegawai tersebut 5 tahun kemudian, berhasil memberikan keuntungan bagi perusahaan sebesar 27,5 juta dolar. Sungguh efek yang luar biasa, bukan?

    "Sahabat, manusia tak ada yang sempurna. Kecuali Rasulullah seorang saja. Nah, jadikanlah kesalahan kita itu sebagai guru untuk kita belajar menjadi orang yang lebih baik. Jangan meratapi berbagai kesalahan yang telah dibuat, namun yang benar adalah intropeksi atas kesalahan yang kita lakukan, agar jangan sampai terulang kembali di masa yang akan datang dan syukur-syukur bisa menjadikan kita seorang yang sukses, baik dunia maupun akhirat."

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Melihat Potensi Diri  

    Lisensi Artikel:

    Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini.

    Sering saya mendengar teman berkata,

     "Aduh, kenapa yang orang itu kok pinter banget? Saya koq bodoh banget, itung**an gampang begini aja ga bisa."

    "Loe tu makan apa sih? Kok pinter banget? Gue aja yang udah belajar semalem suntuk ga bisa ngerjain soal ginian, loe sekali liat langsung kelar."

    "Aduh, dia hebat ya, saya gak mungkin bisa kayak dia, dia orangnya supel abis, asik, la saya cuma bisa duduk termenung di sini, ga punya temen...."

    Subhanallah... Dan masih banyak lagi perkataan yang lainnya.

    Sahabat, tahukah bahwa Allah SWT, Tuhan kita, telah memberikan banyak kekuatan dan potensi pada diri kita? Coba silakan menghadap ke cermin, perhatikan baik-baik...

    Aku memiliki 2 mata yang indah, bisa melihat alam ini dengan baik...

    Aku memiliki 2 telinga yang bisa mendengar perkataan orang lain...

    Aku memiliki hidung sehingga dapat bernapas dengan baik...

    Mulutku dapat berbicara dengan lancar...

    Kedua tanganku sempurna...

    Kedua kakiku bisa berjalan...

    Organ tubuhku, semuanya sehat...

    Kurang apalagi? Otak, jantung, hati, dan yang lain? Normal kan? Sikap hidup kita kebanyakan dipengaruhi oleh persepsi negatif.  Kita sering merasa minder atas apa yang dicapai oleh orang lain, namun tidak dicapai oleh diri kita.

    Siapa yang tidak ingin kaya? Siapa yang tidak ingin meraih juara? Siapa yang tidak mau sukses?

    Allah SWT sudah memberikan modal pada kita untuk mendapatkan hal itu semua.  Mengapa tidak kita gunakan sebaik-baiknya. Janganlah kita melihat diri orang lain itu sebagai penghalang untuk kita berprestasi, karena apa? Bukankah modalnya sama? Potensinya sama? Justru terkadang ada yang bisa lebih sukses walau dia lebih miskin atau justru cacat.

    Sahabat, semangatlah dalam hidup ini, karena Allah sayang sama kita. Dia sudah memberikan yang terbaik untuk kita, kenapa kita tidak berusaha memanfaatkan karuniaNya untuk menghasilkan yang terbaik? Gunakan potensimu sebaik-baiknya, dan jadilah orang yang juara dari pada para juara!!

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Senyuman  

    Lisensi Artikel:

    Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

    Ketika kita kesal, marah, tersinggung, tertekan, dan perasaan-perasaan lain yang buruk, lantas ada seseorang yang menghadiahi kita senyuman? Bukan senyum sinis meremehkan, bukan senyum cengengesan, bukan pula senyum tak karuannya orang tak waras. Tapi senyuman tulus yang datang dari hati. Tentu akan berbeda penampakannya dengan senyum-senyum yang lain. Kita bisa merasakannya. Karena yang datang dari hati akan sampai ke hati pula. 

    Kesal kita, amarah kita, seketika akan cair karena senyum itu kan? Itulah senyum. Dia punya banyak arti. Menguatkan, memotivasi, menerima, kegembiraan, kehangatan dan mendukung.

    Pantaslah jika Rasulullah berkata bahwa, "senyum kita pada saudara kita adalah shadaqah, pemberian tak ternilai dari seseorang pada saudaranya." Pantas juga jika Allah SWT mengisyaratkan dalam QS. Abasa, bahwa calon penghuni syurga itu mukanya berseri-seri penuh senyuman, sebaliknya dengan calon penghuni neraka.

    Hiasilah wajah kita dengan senyuman. Untuk ketentraman hati kita dan saudara kita!

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Air Mata dan Cinta  

    Katanya nih, cinta bikin apa yg dicintai itu bener-bener masuk ke lubuk hati. Bicara lubuk hati, apalagi yg terdalam, pasti berkaitan banget ama yg namanya kelembutan. Hati tuh lembuuuttt banget. Kalo dah kayak gini nich, cinta itu deket ama yang namanya air mata, nangis dech... Makanya, orang yg lagi jatuh cinta, bakal gampang nangis kalo inget ama yg dicintainye, ya kagak? Ngaku dech!

    Ngomong-ngomong soal nangis nich, A'a BOY punya cerita. Cerita ini cerita jadul. Ada 2 cerita.

    Cerita pertama. Dulu, ada negeri kafir yg mo nyerang negeri Islam. Ketua kafir itu atur siasat. Sebelum nyerang, diselidiki dulu negeri Islam itu. So, si ketua ngutus seorang mata-mata ke negeri Islam itu. Si mata-mata tadi nyamar jadi orang Islam. Trus dia masuk ke negeri Islam itu. Tampangnya pokoke Islam banget dah, pake janggut segala kali! Tiba-tiba dia ngeliat ada seorang anak muda yg lagi nangis di pojokan dinding. Penasaran, si mata-mata tadi ngedeketin tuh anak muda. Trus dia nanya : " Kenapa kamu nangis?" Jawab anak muda tadi : "Aku nangis karena tadi aku ketinggalan shalat berjama'ah di masjid." Kagetlah si mata-mata. Trus dia balik ke negerinya dan laporan ke ketua. Dia nyeritain apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus kata ketua : "OK, kita jangan nyerang Islam dulu. Tunggu kalo saatnya dah tepat."

    Cerita kedua. Sebetulnya ini lanjutan dari cerita pertama tadi. Beberapa tahun kemudian, diutus lagi dech mata-mata. Then, si mata-mata nyamar jadi orang Islam. Pokoknya kayak cerita pertama. Trus dia ngeliat ada anak muda yg nangis lagi duduk. Si mata-mata ngedatengin tuh anak trus nanya : "Kenapa kamu nangis?" Jawab si anak muda : " Aku nangis karena baru aja ditinggal ama kekasihku?" Ngedenger jawaban kayak gini, si mata-mata balik ke negerinya. Dia lapor ke ketua tentang apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus, sang ketua berkata : "OK, saatnya kita serang mereka!"

    Bener, negeri kafir kemudian nyerang negeri Islam tadi . Dan apa yg terjadi, soddara-soddara? Maka, hancur-lebur dan luluh-lantaklah negeri Islam itu. Masya Allah...

    Kenapa hayo koq bisa kayak gitu? Ketua kafir tadi ngeliat kalo yg pertama, pemuda-pemuda Islam-nya sholeh-sholeh. Mereka cinta benget ama Allah. Sampe-sampe mereka sedih & nangis gara-gara ketinggalan shalat berjama'ah di masjid. So, kalo negeri kafir nyerang saat itu, pasti orang kafir kalah.

    Trus, setelah beberapa tahun, ada yg berubah di negeri Islam itu. Anak-anak mudanya dah ga sholeh lagi (atw mungkin kurang sholeh kali ya...). Ini bisa diliat ada anak muda Islam yg nangis gara-gara ditinggal pacarnya. Pasti, hari-harinya dihabisin bwt kekasihnya, bwt nemenin, bwt mikirin, en bwt-bwt yg laen. Knapa waktunya kagak dihabisin bwt Allah & Islam yak? Ini pertanda kalo negeri Islam tadi dah lemah. Ini dia saatnya buat nyerang. 

    Gitu, Pren. Generasi yg pertama nangis ngeluarin air mata (ya iyalah, masak ngeluarin ingus) gara-gara cinta ama Allah. Generasi yg kedua nangis ngeluarin air mata (air mata buaya bukan ya?) gara-gara cinta ama pacarnya.

    Nah, Pren, air mata kita termasuk yg mana nich? Kalo kita nangis gara-gara siapa hayo?? Yg jelas bukan gara-gara A'a BOY! Hwehehe.. Moga2 air mata & nangis kita hanya karena Allah! (a2i)

    TAHUKAH KAMU?

    KECEPATAN CAHAYA

    "...Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." [Q.S. Al Hajj : 47]

    Satu hari seperti 1000 tahun. Dgn menggunakan hitungan ini, kita dapat merumuskan bahwa rumus kecepatan cahaya itu c=3x100.000. Al Quran keren kan?

    Source : http://dudung.net

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Kisah Sukses Zinedine Zidane  

    Siapa yang tak kenal dengan Zinedine Zidane saat ini? Kemampuannya memainkan si kulit bundar dan kontroversinya pada Piala Dunia 2006 lalu membuat namanya sangat dikenal seantero jagad.
    Terlepas dari kontroversi yang ditimbulkan akibat ulah menanduk pemain lawan, Materazzi dari Italia, Zizou – demikian panggilan akrabnya – adalah seorang pemain sepakbola yang sangat berbakat. Dia dianggap sebagai figur paling penting saat mengantarkan Perancis menjadi juara dunia sepakbola pada tahun 1998. Perannya juga sangat signifikan dalam mengangkat moral tim ketika Perancis yang kurang bersinar di awal piala dunia 2006, akhirnya berhasil mencapai partai final.

    Pria keturunan Algeria yang lahir di Perancis ini merupakan seorang anak imigran yang mencoba mengubah nasib di Perancis. Dan, layaknya imigran yang sangat minoritas, maka keluarga Zidane pun tumbuh dalam lingkungan yang keras dan jauh dari kecukupan. Anak dari lima bersaudara ini pun sadar, bahwa ia mungkin tak kan bisa menempuh pendidikan yang tinggi layaknya orang lain yang berkecukupan. Karena itu, ia memilih menekuni hobinya, sepakbola.

    Kelahiran 23 Juni 1972 ini lantas dikenal sebagai anak yang sangat berbakat menggocek bola. Bahkan, ia kadang menemukan tekniknya sendiri yang unik saat menguasai bola. Dalam salah satu wawancaranya dengan media lokal Perancis, Zidane mengatakan, “Bakat bukanlah apa-apa tanpa latihan terus menerus. Saya bisa menggunakan teknik saya karena saya terus berusaha melatih kemampuan dengan menambah porsi bermain bola.” Selain itu, Zidane juga mengatakan, bahwa ucapan ayahnyalah yang membuat ia merasa harus berlatih lebih giat dari siapapun. ”Ayah saya pernah berkata, sebagai seorang imigran, kita harus bekerja lebih giat dari orang lain, dan kita pun tak boleh mudah menyerah.”

    Niatnya mengubah nasib melalui sepakbola menemui jalan terang saat bakatnya ditemukan oleh Jean Varraud yang membuatnya berlabuh ke sebuah klub, Cannes, saat ia baru berusia 16 tahun. Berkat latihan kerasnya, setahun kemudian ia sudah dipercaya masuk ke tim senior Cannes dan bermain di divisi pertama liga Perancis. Dari sana, kemampuannya makin meningkat. Dan, hal itu langsung menarik klub liga utama Perancis, Bordeaux untuk mengontraknya. Di sinilah karirnya di lapangan hijau makin bersinar. Bahkan, di kejuaraan Eropa, UEFA Cup tahun 1995/1996, ia berhasil mengantarkan klubnya itu hingga ke babak final.

    Karisma dan talenta Zidane akhirnya membuat tim besar Italia, Juventus, memutuskan memboyongnya ke tim tersebut. Tak butuh lama beradaptasi, ia pun langsung bisa bersinar saat menjadi skuad inti Juventus. Tak tanggung-tanggung, pada masa awal bergabungnya ke Juventus, Zidane langsung membawa tim itu jadi juara UEFA Cup, Piala Super Eropa, dan Piala Intercontinental sekaligus.

    Bersama rekan-rekan setimnya, Zidane membawa Juventus juara liga Italia dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1997 dan 1998. Kegemilangannya di Juventus dan kesuksannya membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 menarik banyak klub hebat dunia. Dan, yang beruntung mendapatkan Zidane pada akhirnya adalah tim terkaya Spanyol, Real Madrid. Ia pun mencetak rekor pemain termahal saat itu dengan biaya transfer mencapai US$ 66 juta atau setengah triliun rupiah lebih. Harga itu langsung ‘ditebusnya’ dengan membawa tim tersebut jadi juara Piala Champion Eropa pada tahun 2001/2002.

    Berbagai prestasi terus didulangnya. Ia pun sempat dianugerahi FIFA, lembaga sepakbola dunia, sebagai pemain terbaik dunia hingga tiga kali, yakni tahun 1998, 2000, 2003. Tahun 2006, jika bukan karena kasus kontroversi tandukannya di Piala Dunia, barangkali, Zidane bisa jadi pemain terbaik lagi. Terlepas dari kontroversi itu, hingga keputusannya gantung sepatu pada tahun 2006, setidaknya Zidane telah mengukir prestasi emas yang tak mungkin dilupakan orang. Perjuangannya sejak kecil untuk merubah nasib melalui sepakbola telah menjadi kenyataan.

    Meski sudah sukses, ia tak melupakan masa sulit ketika kecil. Ia sangat peduli pada negara-negara dunia ketiga alias negara tertinggal di dunia. Karena itu, ia pun dipercaya menjadi Duta UNDP (United Nations Development Program). Ia berkampanye untuk membantu negara miskin demi mencapai negara sejahtera seperti yang dicanangkan dalam the Millennium Development Goals. Selain berkeliling ke berbagai negara untuk mengkampanyekan antikemiskinan, ia juga beberapa kali mengadakan pertandingan sepakbola amal untuk mengumpulkan dana bagi masyarakat negara miskin.

    Tekad Zidane dibarengi kerja kerasnya telah membuat impian sang maestro sepakbola itu jadi nyata. Bukan hanya mampu merubah nasib dari miskin menjadi kaya dan terkenal dari sepakbola, ia juga berusaha merubah nasib kaum miskin di negara-negara yang tertinggal. Sungguh sebuah kesuksesan sejati yang patut diteladani siapa saja.

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button

    Dare to Failed  

    PERNYATAAN John. F. Kennedy ini saya yakini kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tetapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup saya. Gagal total itulah awal karier bisnis saya.

    Pada akhir 1981, saya merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Di tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

    Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat - hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.

    Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.

    Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji Anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal.

    Jangan berharap Anda tidak disalahkan. Jangan berharap juga semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda. Jangan berharap Anda akan mendapat dukungan moral dari teman yang lain. Jangan berharap pula ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara. Jangan berharap bank akan memberikan pinjaman selanjutnya.

    Mengapa saya melukiskan gambaran yang begitu buruk bagi seorang entrepreneur yang gagal? Begitulah masyarakat kita, cenderung memuji yang sukses dan menang. Sebaliknya, menghujat yang kalah dan gagal. Kita sebaiknya mengubah budaya seperti itu, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang pada peluang yang kedua.

    Menurut pengalaman saya, apabila orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu. Saya sendiri lebih suka mempergunakan kegagalan atau pengalaman negatif itu untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.

    Sudah tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian merebak dan bertambah. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka, setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.

    Bagi seorang entrepreneur, sebaiknya jangan sampai terpuruk dengan kondisi dan suasana seperti itu. Kita harus berani menghadapi kegagalan, dan ambil saja hikmahnya (kejadian dibalik itu). Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah, tatkala lemah. Menjadi berani ketika kita takut. Itu sebabnya mengapa saya juga sepakat dengan pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood, yang mengatakan bahwa kegagalan itu penting bagi karier siapapun.

    Mengapa demikian? Karena selama ini banyak orang membuat kesalahan sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Justru sebaliknya, kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan.

    Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu "melankolis" dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha.

    Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kia bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali.

    Purdi E Chandra

    Read More...
    AddThis Social Bookmark Button