Kepribadian dan Sikap Mental  

Pernah merasakan pada satu peristiwa sederhana, seperti saat kita menonton satu pertunjukan, pertandingan atau apapun yang melibatkan banyak audience. Lalu dengan satu tepuk tangan yang anda awali membuat satu gedung pertunjukan turut mengikuti kita dan suara membahana segera tercipta memenuhi ruangan itu.

Dalam skala sederhana kita telah menjadi seorang pelopor! Menjadi orang pertama.
Bisa menggambarkan apa rasa yang ruah terasa saat itu, sebuah kebanggaan? Mungkin!
Bagaimana bila 'skala kecil' tadi kita luaskan, kita lipat gandakan, kita pindahkan dalam dimensi yang lebih dalam, yang lebih membutuhkan curah daya pikiran serta tenaga. Saya yakin 'kebanggaan' yang akan kita rasa itu pun akan turut terlipatgandakan.

Minggu lalu sempat datang ke satu tempat fotocopy dan penjilidan, yang ada dibelakang UPN Pondok Labu. Secara iseng saya memperhatikan cara para pekerja di tempat itu dalam menyusun tumpukan kertas yang pada akhirnya akan dijilid menjadi buku-buku yang terjilid. Para pekerja itu mempunyai cara masing-masing untuk mempermudah kerja mereka, dan yang pasti mempercepat kerja mereka. Ada yang disusun panjang dulu lalu satu persatu lalu disusun ulang satu persatu menjadi satu demi satu buku. Ada lagi yang ditumpuk jadi satu lalu dengan kecepatan yang terlatih tiap-tiap buku tersusun siap di stapples dan dijilid. Dan di tiap-tiap jari telunjuk para pekerja itu dibalut dengan lakban terbalik yang pasti akan memudahkan mereka dalam proses pengambilan kertas, sebuah inovasi sederhana telah tercipta...! Mungkin bukan pekerja itu yang pertama kali menciptakan 'telunjuk lakban' tapi siapapun orangnya, dia telah menjadi seorang inovator.

Dalam kasus Desain Grafis yang saya geluti, saya selalu tertarik dengan teman-teman saya yang memamerkan teknik-teknik short cut sederhana dalam mendesain. Dengan software apapun, Adobe Photoshop, Freehand, Flash, Corel atau apapun itu. Termasuk juga aplikasi yang menggunakan ketrampilan tangan. Memang belum pernah saya jumpai satu lompatan besar dalam teknik yang ditemukan, tapi mereka yang menemukan itu saya pikir sudah layak menjadi seorang inovator.

Menjadi seorang inovator, pencipta, orang pertama, pelopor saya pikir nggak harus lewat sebuah penemuan besar yang mengubah dunia. Sekecil apapun yang ditemukan asal itu orisinal dan dapat meneruskan proses evolusi manusia ke arah yang lebih baik itupun sudah jauh dari cukup untuk disebut seperti tadi. Terlebih bila setiap hari kita bisa menjadi sang pelopor inovator itu!!!

Dan untuk sebuah penghargaan, sampai sekarang saya masih saja mencari siapa orang besar yang berdiri dibalik penemuan peniti, klip kertas, 'helm' sikat gigi, sedotan, resleting, silet karena mereka telah turut 'bertanggungjawab' dalam proses kemajuan peradaban dan evolusi manusia.

Karena itu mari kita jadikan inovasiesme, peloporisme menjadi satu paham baru dan sebuah 'candu'. Mari...!!!

Danu Widhyatmoko
Dosen & Kordinator Mata Kuliah Jurusan DKV
Universitas Bina Nusantara
http://www.binus.ac.id/

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar