Konsekuensi 100%  

Lisensi Artikel:

Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

Bismillahirrahmanirrahiim... Sahabat, tahukah dirimu bahwa sebenarnya kita semua di dunia ini ditakdirkan untuk menjadi juara dan pemenang? Ingin suatu bukti? Ketika kita masih berupa sel sperma, berapa banyak sel lain yang harus kita jadikan kompetitor untuk masuk ke ovum? Dari awal saja, kita sudah memenangkan kompetisi menjadi seorang manusia dari 2 juta sel sperma!

Lantas dalam hidup ini, yang penuh dengan pilihan, membuat kita terkadang bingung. Bila kita sukses, terkadang lupa diri, bila gagal, terkadang menyalahkan orang lain.

Sahabat, bagaimanapun hasilnya, di manapun berada, kapanpun waktunya, suka atau tidak suka, janganlah suka menyalahkan berbagai pihak dalam situasi dan kondisi yang sedang kau alami. Kamu harus konsekuensi 100% atas pilihan dan tindakan yang telah kau tetapkan sendiri.

Bandingkan perkataan orang berikut ini,

"Aduh, nilai matematika gue jelek begini, ni gurunya ga bener nih! Ga bisa ngajar! Mana kemaren pas belajar ade-ade pada ribut lagi! Belum lagi si Joni pake ngajak maen PS dulu, ah sial nih gue!"

"Hmm..Nilai matematika gue jelek banget, kenapa kemarin gue belajar ga lebih giat lagi? Kenapa kemarin menolak tawaran les yang ditawarin ortu? Kenapa kemarin gue ga belajar kelompok sama yang pinter?

Yang pertama berkata adalah orang negatif, yang kedua adalah orang positif.

Sahabat, berapa kali dalam setiap hal yang kita terima, kita selalu menyalahkan orang lain? Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya itu adalah hasil dan konsekuensi dari pilihan hidup yang kita pilih sendiri? Mulai sekarang, hindarilah sikap suka mencari kambing hitam (lho?), maksudnya suka menyalahkan orang lain, sungguh, menyalahkan orang lain ga ada habisnya, tapi bila kita senantiasa mengintropeksi diri, bukankah justru membuat diri kita menjadi senantiasa lebih baik?

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar