Kehormatan Orang Gagal  

Lisensi Artikel:

Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini

Definisi kegagalan itu seperti apa sih? Apa iya orang yang gagal berarti dia selalu kalah? Apa benar orang yang gagal dia selalu menjadi pecundang? Apa benar kegagalan selalu membawa kesengsaraan? Mungkinkah seorang yang gagal memiliki kehormatan?

Andi dan Doni adalah seorang teman sekelas, bahkan sebangku.  Keduanya adalah orang yang memiliki perbedaan prinsip, apakah perbedaan prinsipnya?

Suatu hari saat pelajaran fisika, Pak Arif (guru fisika) memberikan soal dan buat siswa yang bisa, dipersilakan maju untuk mengerjakan di depan kelas, kemudian mempresentasikannya. Andi dan Doni langsung mengerjakan soal tersebut. Andi selesai terlebih dahulu, tetapi tidak maju. Doni selesai belakangan, dia melihat keadaan, tampaknya tidak ada yang maju ke depan, dia lantas ke depan kelas untuk mengerjakan soal di papan tulis, kemudian mempresentasikannya.

Setelah selesai, Doni pun presentasi mengenai caranya mengerjakan soal itu, namun sayang sekali, jawaban Doni salah, alias kurang tepat. That's okey buat Doni, no problem.

Pak Arif memberikan jawaban yang benar. Ternyata..... Jawaban Andi sama persis dengan jawaban Pak Arif. Wah, kenapa Andi tidak maju ya? Akhirnya Pak Arif memberikan nilai + kepada Doni karena sudah berani maju, sementara buat Andi? Tidak sama sekali, padahal jawabannya benar.

Kita bisa mengetahui dan mengambil kesimpulan, bahwa:

"Sahabatku, kita akan jauh lebih terhormat dan lebih beruntung, apabila kita gagal dan salah karena kita sudah berusaha dan berupaya secara maksimal untuk mencapai sesuatu yang baik, dibandingkan apabila kita selalu benar dan tak pernah salah, karena kita tidak melakukan apa-apa."

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar