Jangan Menangisi Kesalahan  

Lisensi Artikel:

Artikel ini bebas dikutip, dengan menyertakan link sumber, namun apabila terpaksa menjiplak/copy paste, wajib meminta izin terlebih dahulu dari penulis artikel ini.

Banyak orang lebih cenderung bersikap meyesali kesalahannya, dan terpuruk selamanya dalam kesalahan tersebut, tanpa bisa bangkit kembali seperti sedia kala.

Sahabat, ketika kita melakukan kesalahan dalam suatu hal, bersyukur dan bersabarlah. Bersyukurlah karena Allah senantiasa memberikan pelajaran yang sangat penting bagimu. Dan bersabarlah atas akibat dari kesalahan yang telah dibuat.

Kesalahan itu ibarat kita memecahkan sebuah cermin. Ketika cermin pecah, sudah pasti ketika kita menyesal selamanya pun itu cermin tak akan kembali seperti sedia kala. Ambil pelajaran kenapa kita bisa memecahkan cermin tersebut? Berusalah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.  Gantilah cermin yang sudah rusak dengan cermin baru (salah satunya dengan meminta maaf dan bersabar), dan janganlah menangisi terlalu lama atas apa yang kita lakukan.  Menangis hanya bermanfaat untuk intropeksi diri dan muhasabah, namun menangis hanya membawa kesengasaraan bila hanya diiringi rasa penyesalan.

Di sebuah perusahaan, pernah terjadi seorang karyawan merugikan perusahaan sebesar 10 juta dolar. Kemudian pegawai itu dipanggil oleh direktur. Karyawan itu bilang, "Bapak pasti ingin saya mengundurkan diri.". Direktur yang bijak akan berkata, "apa kamu bercanda? Saya tidak akan pernah melepas seorang karyawan yang sudah dididik sampai menghabiskan biaya 10 juta dolar!"

Ternyata pegawai tersebut 5 tahun kemudian, berhasil memberikan keuntungan bagi perusahaan sebesar 27,5 juta dolar. Sungguh efek yang luar biasa, bukan?

"Sahabat, manusia tak ada yang sempurna. Kecuali Rasulullah seorang saja. Nah, jadikanlah kesalahan kita itu sebagai guru untuk kita belajar menjadi orang yang lebih baik. Jangan meratapi berbagai kesalahan yang telah dibuat, namun yang benar adalah intropeksi atas kesalahan yang kita lakukan, agar jangan sampai terulang kembali di masa yang akan datang dan syukur-syukur bisa menjadikan kita seorang yang sukses, baik dunia maupun akhirat."

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar