Memecahkan Rekor  

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini: “Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.”

Dalam era hiper kompetisi dewasa ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berpikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.

LOMPATAN SI BELALANG…. .

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan
sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi, “Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”

“Baik,” jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”

“Belum,” jawab si belalang. “Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan
tantangan kedua?”

“Apa pun tantangan itu, aku siap,” tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi
tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian
lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

“Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga,” kata si anjing.

“Tidak perlu,” jawab si belalang. “Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.” “Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. Iya nggak sih?”

Cerita sederhana di atas pernah membuat saya malu pada diri sendiri. Ketika masih berumur awal 30-an tahun, betapa sering saya membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain. Membandingkan antara profesi saya dengan profesi si Anu, antara pendapatan saya dan pendapatan si Banu, antara mobil saya dengan mobil si Canu, antara kesuksesan saya dengan kesuksesan si Danu, dan seterusnya. Hasilnya? Ada kalanya muncul perasaan-perasaan negatif, seperti iri hati atau kecewa pada diri sendiri, yang menganiaya rasa syukur atas kehidupan. Namun kala yang lain muncul juga semacam motivasi untuk bisa lebih maju dan
berusaha lebih tekun agar bisa melampaui orang lain (pesaing?).

Belakangan, saya menemukan cara bersaing yang lebih cocok untuk diri sendiri. Saya mulai mengukur kemajuan saya tahun ini berdasarkan prestasi saya tahun kemarin. Saya tetapkan bahwa tahun ini saya harus lebih sehat dari tahun kemarin; pendapatan dan sumbangan tahun ini diupayakan lebih tinggi dari tahun lalu; pengetahuan yang disebarkan tahun ini ditingkatkan dari tahun silam; relasi dan tali silahturahmi juga direntangkan lebih lebar; kualitas ibadah diperdalam; perbuatan baik dipersering; dan seterusnya. Dengan cara ini, saya ternyata lebih mampu mengatasi penyakit-penyakit seperti iri hati, dengki, dan rasa kecewa pada diri. Berlomba untuk memecahkan rekor pribadi yang baru, melampaui rekor yang tercapai di masa lalu, ternyata
menimbulkan keasyikan dan rasa syukur yang membahagiakan.

Mungkin benar kata orang bijak dulu: kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas hawa nafsu diri sendiri. Setujukah?

Sumber: Memecahkan Rekor oleh Andrias Harefa.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Kisah Sukses Warren Buffet  

Bila Anda salah satu orang yang gemar bermain saham, pastilah mengenal satu nama yang sudah sangat terkenal di kalangan pialang saham dunia. Namanya bahkan dianggap legenda dan telah menjadi mahaguru di dunia saham. Yah, dialah Warren Buffet. Saking sudah melegenda, pria kelahiran Omaha, Nebraska Amerika ini dijuluki "Sage of Omaha" atau " Oracle of Omaha" alias seorang peramal dari Omaha. Pria yang sudah berusia 70 tahun lebih ini dianggap sebagai orang yang bisa memprediksikan saham apa saja yang naik, dan saham apa saja yang turun. Kapan harus mengambil, atau kapan harus menjual, semuanya seolah sudah ada dalam "pengetahuannya". Karena itu, apa yang dikatakan tentang dunia saham, akan selalu diikuti oleh banyak orang.

Tapi, tahukah Anda bahwa Warren Buffet selain dikenal sebagai investor dan pebisnis ulung, juga dikenal sebagai seorang filantrofis sejati? Seorang filantrofis adalah dermawan yang memberikan sebagian penghasilannya untuk kepentingan sosial. Dalam hal ini, Warren benar-benar menjadi seorang yang sangat peduli pada hal-hal yang berbau sosial. Tak tanggung-tanggung, ia mendermakan uang yang tercatat sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah, yakni senilai 30 miliar dolar Amerika, kepada Yayasan Bill and Melinda Gates. Ini setara dengan sekitar 80 persenan kekayaan yang dimilikinya saat ini. Dengan sumbangan sebesar itu, bisa dikatakan ia hanya mewariskan sedikit bagian kekayaannya pada ketiga anaknya kelak. Dalam hal ini, Warren mempunyai sebuah ungkapan bijak, "Saya memberikan bagian yang cukup kepada anak-anak saya sehingga mereka merasa bisa melakukan apa saja, namun saya tidak memberikan lebih sehingga mereka merasa tidak harus melakukan sesuatu (untuk mendapatkan yang diinginkannya)."

Inilah bentuk pendidikan kemandirian yang dicontohkan Warren pada kita semua. Yakni, jangan sampai memanjakan anak meski kita hidup berlebihan. Sebab, anak-anak pun sebenarnya punya tanggung jawab masing-masing untuk kehidupannya kelak. Dan, mungkin memang hal ini juga yang pernah ditekankan ayah Warren, Howard Buffet, yang juga seorang pialang saham. Karena itu, sejak usia belasan tahun, Warren yang dikenal sangat cerdas di bidang matematika, sudah mulai mencoba mandiri dengan bermain saham. Kala itu, ia membeli saham Cities Services seharga 38.25 dolar per saham. Dan, ia segera menjualnya saat saham itu naik menjadi 40 dolar. Sebuah keuntungan yang lumayan besar baginya saat itu. Tapi, ia kemudian merasa menyesal,  karena dalam setahun, saham itu sebenarnya mampu mencapai nilai 200 dolar. Maka, sejak saat itulah, ia mendapat pelajaran, bahwa bermain saham harus panjang jangka waktunya. Hal ini pulalah yang dipegang saat ia menjadi raja saham dan membeli Berkshire Hathaway, sebuah unit usaha yang kini telah berhasil dikembangkannya hingga punya anak usaha lebih dari 60 jenis usaha!

Meski kini diklaim sebagai orang terkaya ketiga dunia (Forbes 2007), Warren selalu menekankan pola hidup yang sederhana. Bahkan, sangat sederhana. Betapa tidak. Ia hidup bersahaja dengan hanya tinggal di rumah yang nilainya cuma 31 ribu dolar yang hanya memiliki tiga kamar tidur. Padahal, jika ia mau, dengan kekayaannya Warren bisa membeli beberapa istana sekaligus.

Tak hanya itu. Sampai kini ia pun masih sering menyetir sendiri mobilnya. Bahkan, ketika harus bepergian, ia tidak menggunakan pesawat jet pribadi layaknya konglomerat lain. Padahal, ia memiliki perusahaan rental pesawat jet pribadi sebagai salah satu unit bisnisnya. Selain menerapkan pola hidup sederhana, ia pun menerapkan manajemen yang sangat bersahaja untuk semua bisnisnya. Ia memberi kepercayaan penuh pada semua manajer perusahaannya. Ia hanya menulis sebuah surat setahun sekali ke CEO dari perusahaan-perusahaan tersebut. Isinya tentang tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Ia memberi dua perintah kepada CEO-nya. Peraturan pertama : Jangan sampai merugikan uang pemilik saham. Peraturan kedua: Jangan lupa peraturan nomor satu. Hasilnya? Tidak diragukan lagi. Seperti yang dilihat banyak orang, kekayaannya mencapai 52 miliar dolar lebih. Tapi, itu semua tak menyilaukannya. Ia justru asyik berderma dengan tanpa berusaha memamerkan kekayaannya.

Apa yang dilakukan Warren Buffet memang tak bisa diragukan lagi. Dirinya sudah menjadi legenda yang dihormati sebagai pengusaha bidang saham dan aneka bisnis lainnya. Namun, satu hal yang harus kita contoh, yaitu sikap sederhana dan kedermawanannya. Ia merasa, bahwa apa yang diraihnya akan lebih berguna jika disumbangkan untuk orang-orang yang membutuhkan. Semangat dan keteladanan inilah yang patut kita contoh agar sukses yang kita raih benar-benar dapat memberi manfaat bukan hanya pada diri kita, namun juga bagi orang di sekitar kita. 

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Jadikan Mimpi Anda Kenyataan  

Seorang anak laki-laki bernama Monty Robert yang duduk di bangku SMU mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karangan mengenai cita-citanya. Ia pun menulis karangan setebal tujuh halaman yang memaparkan tujuannya untuk memiliki suatu peternakan secara terperinci dan ia bahkan menggambarkan sebuah sketsa tentang peternakan seluas dua ratus acre, yang memperlihatkan lokasi seluruh bangunan, kandang, dan jalur pacuan. Kemudian ia melukis denah yang mendetil untuk rumah seluas empat ribu kaki persegi yang akan terletak di peternakan dambaan hati seluas dua ratus acre itu. Ia benar-benar mencurahkan isi hatinya ke dalam subyek itu dan pada keesokan harinya ia menyerahkan karangan itu kepada gurunya. Dua hari kemudian ia menerima tulisannya kembali.

Di halaman depan tertera huruf F besar dengan catatan yang berbunyi, ‘Temui aku seusai jam sekolah.’

Guru itu berkata, “Ini adalah impian yang tidak realistis untuk anak muda seperti kamu. Kamu tidak punya uang. Kamu tidak memiliki sumberdaya. Peternakan kuda menuntut banyak uang. Kamu harus membeli tanah. Kamu harus membayar harga kuda bibit yang asli, kemudian kamu juga harus mengeluarkan biaya untuk kuda pacek yang mahal. Kamu sama sekali tak akan pernah dapat melakukannya.’

Lantas si guru menambahkan, ‘Kalau kamu mau menulis ulang karangan ini dengan tujuan yang lebih membumi, aku akan meninjau kembali nilaimu.’

Anak laki-laki itu pulang dan berpikir keras lama sekali tentang hal itu. Ia bertanya kepada bapaknya mengenai apa yang sebaiknya ia tempuh. Bapaknya berkata, ‘Camkan, Nak, kamu harus membulatkan tekadmu tentang ini. Bagaimana pun, aku pikir ini adalah keputusan yang sangat penting bagimu.’

Akhirnya setelah menimbang-nimbang selama seminggu, anak itu menyetorkan tulisan yang sama, tidak membuat perubahan sedikit pun.

Ia berkata, ‘Anda dapat mempertahankan nilai F itu dan saya akan mempertahankan impian saya.’

Impian yang dinilai tidak realistis oleh guru tersebut ternyata bisa dicapai oleh Monty. Suatu waktu ternyata guru tersebut sempat membawa tiga puluh orang anak berkemah di tanah peternakannya yang berdiri rumah seluas empat ribu kaki seperti yang dicita-citakannya.
Sumber: Chicken Soup for the Soul: Menjadi “Kaya” dan Bahagia Berhati-hatilah Anda dengan pencuri impian (dream stealer) karena orang-orang ini berada di sekitar Anda.
Pencuri impian seringkali mengatakan bahwa impian Anda tidak realistis. Jangan biarkan impian Anda menjadi rapuh karena pendapat seperti itu. Kejarlah impian Anda dan jangan sekali-kali mengejar impian orang lain yang dipaksakan kepada kita.

Monty Robert dalam cerita yang baru saja Anda baca berani mempertahankan impiannya walaupun ia harus menerima nilai F dan pada ahirnya ia membuktikan bahwa impiannya bisa terwujud tanpa harus terpengaruh oleh penilaian gurunya apalagi terpengaruh dengan berbagai alasan yang bisa menghambat kesuksesannya. Jika anda mempunyai impian itu berarti Anda sudah menempuh langkah pertama yang dibutuhkan untuk sukses karena sangat tidak mungkin Anda bisa mewujudkan impian Anda jika Anda sendiri tidak mempunyai impian.
Jika Anda belum mempunyai impian, temukan impian Anda.
Bangunlah kepercayaan dalam diri Anda bahwa impian Anda bisa tercapai. Kepercayaan ini sangat dibutuhkan karena kepercayaan yang kuat akan menggerakkan pikiran Anda untuk mencari jalan dan sarana serta cara untuk mewujudkan impian Anda.

Kejarlah impian Anda dengan tindakan yang berkomitmen sehingga impian Anda tidak memudar atau bahkan mati. Seperti yang dikemukakan oleh Judy Wardell Halliday bahwa “Impian menjadi kenyataan saat kita menjaga komitmen kita terhadapnya.” Kembangkan sikap yang melampaui kemampuan Anda, maka impian Anda yang dikatakan orang lain mustahil tidak hanya mungkin tetapi juga pasti bisa Anda wujudkan. Pada tahun 1950, Walter Elias Disneyatau yang kita kenal dengan nama Walt Disney mempunyai impian untuk membangun taman impian bagi anak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-rekannya sesama pengusaha, namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain ini akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.

Pada waktu pembukaan, Walt Disney mengatakan dalam pidatonya bahwa “Kesuksesan dimulai ketika kita mulai mencipakan impian jauh ke depan. Dan saat kita berkomitmen untuk mencapai impian itu, maka selanjutnya impian itu yang akan menjadi magnet dan menarik kita ke sana.”

Eleanor Roosevelt pernah berkata, “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams." Ya, masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.

Oleh Elidjen
Student Affair Manager
Universitas Bina Nusantara

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Tiada Hidup Tanpa Ujian  

Penulis : Budi Nugroho
KotaSantri.com : Tak ada hidup tanpa ujian. Hidup itu memang penuh ujian, baik ujian dalam bentuk kesenangan maupun kesusahan, suka maupun duka, kenikmatan maupun ketidaknikmatan. Persoalannya bukanlah pada ujian itu. Persoalannya bukanlah pada sesuatu yang kita anggap "masalah" itu. Persoalannya bukan apa yang menimpa kita. Tetapi persoalan sesungguhnya adalah bagaimana kita menghadapi ujian itu, memandangnya, memaknainya, menyikapinya.

Tiada obat yang lebih baik ketika menghadapi ujian selain dari sabar dan ikhtiar. Tidak perlu mencaci keadaan, atau menyesali keadaan secara berlebihan, atau stress, atau menyumpahi keadaan. Lari dari ujian, atau berusaha mencaci keadaan, tidak menerima kenyataan, bukanlah solusi, tetapi malah akan menambah masalah baru. Kembalikanlah semua yang telah terjadi kepada Allah. Sikap yang terbaik adalah mengambil hikmahnya, pelajaran berharga buat menghadapi hari esok. Lalu lanjutkan dengan ikhtiar, mengusahakan yang lebih baik ke depannya.

Tiada hidup yang tanpa ujian. Dalam konteks agama, ujian itu adalah "sunnatullah". Dengan ujian, akan diketahui siapa orang yang beriman dan siapa orang yang tidak beriman. Bagaimana kita menghadapi ujian itu, itulah yang akan menentukan nilai kita di hadapan Allah (sekali lagi nilai di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia).

Akhirnya, alangkah lebih baiknya jika ada masalah mendera, kita mendekatkan diri kepada Allah. Bisa dengan meningkatkan kekhusyukan shalat kita, doa kita, muhasabah kita, renungan kita, introspeksi diri kita.

Mintalah ampun kepada Allah. Mintalah petunjuk kepada Allah. Kalau sungguh-sungguh dilakukan, Insya Allah Allah akan memberi petunjuk kepada kita. Wallaahu a'lam.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Penciptaan Alam Semesta  

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Source : Keajaiban Al Quran, Karya Harun Yahya

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Breaking The Limit  

ADA pepatah yang mengatakan bahwa selalu ada batas dalam kehidupan ini, namun jika Anda belum menemukan batas optimum itu berarti Anda belum mengetahui batasan tersebut. Suatu penelitian mengatakan bahwa rata-rata manusia hanya mengunakan kurang dari 10% kemampuan otaknya. Penelitian lain mengatakan bahwa setiap hari otak manusia melakukan proses pemikiran lebih dari 25,000 kali namun sayangnya kita lebih sering menggunakan otak kita hanya untuk menyelesaikan pekerjaan rutinitas setiap hari.

Roger Bannister seorang pelari asal Inggris adalah seorang yang bukan hanya ingin mengetahui batasannya namun juga ingin melampaui batasan yang dibuat orang. Pada tahun 1954, tidak seorangpun yakin bahwa seorang manusia mampu menembus waktu lari dibawah 4 menit untuk jarak satu mil. Para dokter membuat suatu analisa bahwa jika seorang pelari berusaha menembus batas waktu tersebut, paru-parunya akan hancur dan jantungnya tidak mampu berdenyut lebih cepat lagi untuk melampaui waktu tersebut. Bannister ingin membuktikan bahwa dia mampu menembus batasan tersebut. Dengan memakai tehnik menaruh 4 pelari masing-masing pada setiap jarak seperempat mil. Ternyata usahanya tidak sia-sia, Bannister mampu menembus batasan manusia dengan catatan waktu 3 menit 59.6 detik. Seminggu setelah itu, ada 37 pelari mampu berlari di bawah catatan 4 menit. Dan dalam satu tahun setelah Bannister berlari di bawah 4 menit, lebih dari 300 orang telah berlari di bawah rekor 4 menit. Saat ini rekor dipegang oleh pelari asal Morroco, Hicham El Guerrouj dengan catatan waktu 3 menit 43.13 detik atau lebih cepat 16 detik dari catatan waktu Bannister. Demikian juga Eamon Coghlan mampu mengalahkan catatan rekor Bannister, dengan waktu 3 menit 58.15 detik, pada usia 41 tahun dan beberapa pelari SMA mampu berlari lebih cepat dari Bannister. Bahkan seorang dokter memprediksikan bahwa pada tahun 2034 nanti, akan ada seseorang yang mampu menembus batas waktu 3 menit 30 detik. Can You Believe It?

Johny Weismuller adalah aktor tampan yang lebih sering dikenal sebagai julukan Tarzan. Kepiawaiannya di layar perak bermula dengan kemampuannya memecahkan berbagai rekor renang. Tercatat lebih dari 53 rekor Amerika dan 17 rekor dunia suatu catatan rekor yang pasti mendapatkan decak kagum pada jamannya. Weismuller adalah perenang pertama di dunia yang mampu berenang jarak 100 meter di bawah catatan waktu satu menit. Bahkan pada jamannya, seorang wartawan pernah mengatakan bahwa selama dunia ini ada, tidak akan ada yang pernah mampu mengalahkan Johny Weismuller. Namun rekor Weismuller yang ditorehkannya pada tahun 1936 bukanlah sesuatu yang hebat pada jaman ini, terbukti pada Olimpiade Munich 1976, rekor terbaik Weismuller hanya menjadi rekor preliminari yang harus dilewati para perenang agar dapat ikut bertanding. Bahkan di jaman sekarang, rekornya mampu dipecahkan oleh gadis yang berumur 13 tahun.

Jika seseorang mempunyai keinginan yang mengebu-gebu (desire) seringkali tidak peduli dengan batasan yang ditetapkan oleh orang lain (intelligent ignorance). Zig Ziglar mencetuskan bahwa desire adalah sesuatu yang membedakan antara prestasi rata-rata dengan prestasi juara. Namun seringkali kita lebih mirip dengan karakteristik seekor kutu. Jika Anda mengambil seekor kutu dan memasukannya ke dalam toples tertutup, lama kelamaan kutu itu akan melompat hanya pada ketinggian tutup toples saja. Pada suatu saat ketika Anda membuka tutup toples, kutu itu tidak mampu lagi lompat melebihi tutup toples karena dia telah dikondisikan untuk melompat dengan ketinggian yang menurut dia maksimum.

Hal yang paling menakutkan jika kita telah merasa menemukan batasan-batasan palsu yang diakibatkan baik oleh pengalaman sebelumnya yang belum tentu benar pada saat ini atau percaya dengan ucapan orang lain. Anda memakai batasan itu untuk menjustifikasi ketidak-mampuan Anda. Janganlah membuat batasan abadi dalam hidup kita, buatlah batasan-batasan sementara agar kita dapat terus berusaha mencapai hal yang terbaik. Janganlah kita mudah percaya terhadap apa yang dikatakan orang lain, namun ujilah kebenarannya dengan memberikan yang terbaik dalam hidup ini. Kurek Ashley, pembicara motivasi asal Chicago mengatakan,” You cannot live by yesterday’s standards and expect aextraordinary results today.” (Anda tidak dapat hidup dengan standar-standar kemarin dan mengharapkan hasil yang menakjubkan hari ini). Tepat sekali, seorang juara selalu memperbaharuhi target yang ingin dicapainya. Tiada hari tanpa adanya kemajuan, bersiaplah untuk selalu lebih memberikan yang lebih baik dari apa yang Anda miliki sekarang. Live life with passion!

Darmadi Dharmawangsa (http://fighttiger.net)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Bagian Tubuh yang Terpenting  

Bagian Penting Tubuhmu

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting.
Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika
aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia,
jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.

"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku
menanyakan lagi nanti."

Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi.
Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali
ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang,
jadi pastilah mata kita."

Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih
salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun,
Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi,
kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis.
Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya
aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk
mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling
penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini
hanyalah permainan antara Ibu dan aku.

Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting.
Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup". Untuk semua
bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan
aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu
harus mendapat pelajaran yang sangat penting."

Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia
berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."

Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"

Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau
orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini,
semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih
sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu
membutuhkannya."

Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang
yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialamin
oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan. Orang akan
melupakan apa yang kamu lakukan. Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana
kamu membuat mereka berarti. (swaramer)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Belajar dari Kura-Kura  

Ada satu keluarga kura-kura memutuskan untuk pergi bertamasya. Dasar kura-kura,
dari sananya memang sudah serba lambat, untuk mempersiapkan piknik ini saja
mereka butuhkan waktu 7 tahun. Akhirnya keluarga kura-kura ini meninggalkan
hunian mereka, pergi mencari tempat yang cocok untuk kegiatan piknik mereka.

Baru ditahun kedua mereka temukan lokasi yang sesuai dan cocok!

Selama enam bulan mereka membersihkan tempat itu, membongkari semua
keranjang-kura perbekalan piknik, dan membenah-susuni tempat itu. Lalu mereka
baru sadar dan lihat bahwa mereka lupa membawa garam. Waduh, sebuah piknik tanpa
garam? Mereka serempak setuju dan berteriak itu bisa menjadi bencana luar biasa.
Setelah panjang lebar berdiskusi, kura termuda yang diputuskan terpilih untuk
mengambil garam di rumah mereka. Meskipun ia termasuk kura tercepat dari semua
kura-kura yang lambat, si kura kecil ini merengek, menangis dan me-ronta-kura
dalam batoknya. Ia setuju pergi tapi dengan berdasarkan satu syarat: bahwa tidak
satu pun boleh makan sampai ia kembali.

Keluarga kura itu setuju dan si kura kecil ini akhirnya berangkat.

Tiga tahun lewat dan kura kecil itu masih juga belum kembali. Lima tahun, enam
tahun, lalu memasuki tahun ketujuh kepergiannya, kura-kura tertua sudah tak
tahan menahan laparnya. Ia pun mengumumkan bahwa ia begitu lapar dan akan mulai
makan dan mulai membuka rotinya.

Pada saat itu, tiba-kura muncul si kura-kura kecil dari balik sebatang pohon dan
berteriak: "Lihat tuhhh!! Benar, kan!? Aku tahu kalian memang tak akan menunggu.
Achhh, kalau begini caranya aku nggak jadi pergi mengambil
garam."

Sebagian dari kita memboroskan waktu sekedar cuma menunggui sampai orang lain
memenuhi harapan kita. Sebaliknya, kita begitu kuatir, prihatin, sering malah
terlalu memerdulikan apa yang dikerjakan orang lain sampai-sampai dan malahan
kita cuma berpangku tangan tanpa berbuat apa pun. Kita acap menjadi kura-kura,
tanpa menyadarinya. (Swaramer)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

1000 Burung Kertas  

Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl, menggantungkannya di dalam kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.

Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!!

Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"

Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun.

Sudah lewat beberapa tahun... Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Girl.

Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut.

Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.

Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup.

Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.

Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya.

Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy. Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.

Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

Hatiku tidak pernah menyesal,

Semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,

1000 ketulusan hatiku,

Beterbangan di dalam angin

Menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit,

Melewati sungai perak,

Apakah aku bisa bertemu denganmu?

Tidak takut berapapun jauhnya,

Hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.

Masa lalu seperti asap, hilang dan tak kan kembali,

Menambah kerinduan di hatiku.

Bagaimanapun dicari,

Jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Kekuatan Imajinasi  

Pembaca, jangan meremehkan imajinasi. Imajinasi bukanlah gambaran kosong atau angan-angan tanpa isi. Sejarah telah membuktikan banyak tokoh terkenal menjadi besar berkat imajinasinya yang luar biasa. Imajinasi ternyata mempunyai kekuatan. Albert Einstein pernah mengatakan, “Energi mengikuti imajinasi”. Tentu saja, Einstein serius dengan ucapannya. Apalagi Einstein mengamini hukum kekekalan energi. Dia sendiri mengaku telah membuktikannya saat dia ditanya bagaimana dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu.

Lantas, bagaimanakah imajinasi yang dihasilkan pikiran kita bekerja? Pada prinsipnya, perlu Anda sadari, pikiran kita adalah sebuah magnet yang luar biasa. Pikiran kita mampu menjadi otopilot atas apa yang ingin kita wujudkan, yang kita cita-citakan bahkan yang sekadar kita imajinasikan.

Setiap orang boleh mempunyai mimpi akan masa depan. Mimpi menjadi seorang penulis hebat, misalnya, atau menjadi sastrawan, insinyur, dokter, dan sebagainya. Dalam perwujudan mimpi inilah kekuatan imajinasi berperan. Sekali kita merencanakan dan mematrikan imajinasi dalam pikiran kita, fisik kita pun mulai mencari jalan bagaimana merealisasikan apa yang sudah kita pikirkan.
Untuk mudahnya, pembaca, ada dua kisah tentang kekuatan imajinasi yang ingin saya ceritakan di sini. Pertama, kisah hidup Mayor James Nesmeth, seorang tentara yang doyan main golf. Dia begitu tergila-gila dengan golf. Tapi sayang sekali, sebelum menikmati kesempatan itu, dia ditugaskan ke Vietnam Utara.

Sungguh sial, saat di Vietnam dia ditangkap oleh tentara musuh dan dijebloskan ke penjara yang pengap dan sempit. Dia tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siapa pun. Situasi pengap, kosong, dan beku itu sungguh menjadi siksaan fisik dan mental yang meletihkan baginya.

Untungnya, Nesmeth sadar dirinya harus menjaga pikirannya agar tidak sinting. Dia mulai berlatih mental. Setiap hari, dengan
imajinasinya, dia membayangkan dirinya berada di padang golf yang indah dan memainkan golf 18 hole. Dia berimajinasi secara detail. Dia melakukannya rata-rata empat jam sehari selama tujuh tahun.

Lantas, tujuh tahun kemudian, dia pun dibebaskan dari penjara. Namun, ada yang menarik saat dia mulai bermain golf kembali untuk
pertama kalinya. Ternyata, Mayor James Nesmeth mampu mengurangi rata-rata 20 pukulan dari permainannya dulu. Orang-orang pun bertanya kepada siapa dia berlatih. Tentu saja, tidak dengan siapa pun. Yang jelas, dia hanya bermain dengan imajinasinya. Tetapi, ternyata itu berdampak pada hasil kemampuannya. Nah, inilah kekuatan imajinasi itu.

Kisah kedua adalah cerita tentang Tara Holland, seorang gadis yang bermimpi menjadi Miss America sejak kecil. Pada 1994, dia berusaha menjajaki menjadi Miss Florida. Sayangnya, dia hanya menyabet runner-up pertama. Tahun berikutnya dia mencoba, tapi lagi-lagi hanya di posisi yang sama. Hati kecilnya mulai membisikkan dirinya untuk berhenti.

Bulatkan tekad

Tapi, dia bangkit dan membulatkan tekadnya lagi. Dia pindah ke negara bagian lain, Kansas. Pada 1997, dia terpilih menjadi Miss
Kansas. Dan di tahun yang sama, dia berhasil menjadi Miss America! Yang menarik, adalah saat Tara diwawancarai setelah kemenangannya, Tara menceritakan bagaimana dia sudah ingin menyerah setelah dua kali kalah di Florida.

Tapi, tekadnya sudah bulat. Selama beberapa tahun kemudian, dia membeli video dan semua bahan yang bisa dipelajari tentang Miss Pagent, Miss Universe, Miss America, dan sebagainya. Dia melihatnya berkali-kali. Setiap kali melihat para diva meraih penghargaan tertinggi, Tara membayangkan dirinyalah yang menjadi pemenangnya.

Satu lagi yang menarik dari wawancaranya adalah saat dia ditanya apakah dia merasa canggung saat berjalan di atas karpet merah. Dengan mantap, Tara Holland menjawab, “Tidak sama sekali. Anda mesti tahu saya sudah ribuan kali berjalan di atas panggung itu.”

Seorang reporter menyela dan bertanya bagaimana mungkin dia sudah berjalan ribuan kali di panggung, sementara dia baru pertama kalinya mengikuti kontes. Tara menjawab, “Saya sudah berjalan ribuan kali di panggung itu…dalam pikiran saya.”

Pembaca, dua kisah nyata di atas menceritakan tentang kekuatan imajinasi. Kita memujudkan apa yang kita lihat dalam pikiran kita.
Imajinasi adalah energi. Energi yang kalau diolah terus-menerus akan mewujud dalam apa yang kita imajinasikan itu.

Kekuasaan boleh memenjarakan fisik, membungkam mulut, tetapi sama sekali tidak bisa memasung imajinasi kita. Dengan kekuatan
imajinasi, masa depan akan menjadi milik kita sesuai yang kita cita-citakan.

Dengan imajinasi, kita bisa menjadi tuan atas takdir kita, I am the master of my fate. Stephen Covey dalam 7 Habits mengatakan kita membuat kreasi mental lebih dulu sebelum kreasi fisiknya.

Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan negatif, kita menarik energi negatif dan kita semakin ter-demotivasi untuk meraihnya.

Pepatah Latin mengatakan, Fortis imaginatio generat casum, artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan. Dengan demikian, jangan sia-siakan kekuatan imajinasi dalam diri kita. Imajinasi mampu menjadi kendaraan kita menuju apa saja yang kita mimpi dan cita-citakan.

Imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi kita untuk mewujudkannya. Dalam aplikasi sehari-hari, dengan imajinasi, kita membayangkan hal-hal positif yang akan kita lakukan dan membayangkan hal-hal positif yang akan terjadi. Betapa kita akan melihat langkah dan tindakan kita mulai mengarah pada apa yang kita bayangkan. Dan…the dreams will come true!

Sumber: Sukses Berkat Kekuatan Imajinasi oleh Anthony Dio Martin, Psikolog, penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing
Director HR Excellency

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Alasan Salah untuk Maju dan Berubah  

Diinspirasi dari materi oleh: Chuck Gallozzi dan David Regler

Anda, pasti punya target, sasaran, cita-cita, dan tujuan.
Ya itu pasti, tapi lebih pasti lagi ini: Semuanya bukan tentang Anda yang sekarang, bukan Anda yang hari ini, bukan Anda yang saat ini, dan bukan Anda pada detik ini. Anda tidak ingin tetap sama seperti sekarang. Anda ingin yang lebih baik, yang lebih membahagiakan.

Ingatlah, semua itu hanya punya satu arti: Anda ingin perubahan.

Anda, sedang menjalani perubahan. Anda memutuskan berbagai hal dan menjalankan berbagai tindakan, dalam rangka perubahan. Silahkan itu Anda teruskan, tapi mungkin, Anda perlu merenungi beberapa hal. Beberapa hal berkaitan dengan sebab dan musabab, yang menyebabkan Anda memilih untuk berubah. Tepat atau tidaknya alasan Anda, akan menentukan hasil dari upaya perubahan Anda.

ALASAN UNTUK BERUBAH HARUS BENAR

Alasan untuk berubah (baca: maju), bisa bermacam-macam. Apa yang perlu Anda waspadai adalah, jika alasan Anda tidak tepat, maka apa yang Anda targetkan, sasar atau tuju, tak akan pernah kesampaian. Jadi, Anda perlu untuk selalu mengevaluasi sebab-sebab yang membuat Anda ingin berubah.

Contoh paling sederhana. Jika Anda sebagai karyawan telah memutuskan untuk "mengundurkan diri" dan berubah menjadi enterpreneur, pertanyaan pertama yang harus Anda jawab adalah, benarkan Anda "mengundurkan diri", atau apa yang sesungguhnya Anda lakukan adalah "memajukan diri"?

Pak Arief (mantan direktur eksekutif WTC Jakarta), menginspirasi Saya dengan pertanyaan ini. Saat beliau mengetahui Saya memutuskan untuk "mengundurkan diri" dari perusahaan tempat Saya bekerja, lima bulan yang lalu, dan berganti profesi menjadi trainer, beliau lewat stafnya berkomentar, "Bagus, dan ingatlah bahwa Anda bukan mengundurkan diri, melainkan memajukan diri." Beliau benar, sebab untuk itulah Saya mengambil sikap dan memutuskan untuk berubah. Untuk memajukan diri. Bagaimana dengan Anda?

Apapun yang menjadi target perubahan Anda, alasan Anda untuk berubahlah yang menjadi tolok ukur keberhasilan Anda. Dan salah satu alasan yang tidak boleh Anda tinggalkan, adalah karena Anda telah siap MENERIMA segala konsekuensinya.

Kini Anda telah melakukannya. Maka Anda, memang harus siap menerima. Anda tidak akan bisa menerima, jika alasan Anda untuk berubah telah melenceng kemana-mana. Dan jika itu terjadi, mungkin Anda perlu sekali lagi meng-adjust-nya.

Sikap menerima erat kaitannya dengan penerimaan terhadap diri sendiri dan terhadap diri orang lain. Berikut ini, adalah beberapa hal yang bisa Anda renungkan, dan Anda kaitkan dengan alasan Anda untuk maju dan berubah.

MENERIMA DIRI ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN

Ingatlah bahwa untuk maju dan berubah, Anda memerlukan stamina. Ingatlah bahwa stamina Anda hanya akan kuat dan bertahan, hanya jika memenuhi dua kondisi:
- Bersyukur jika berhasil;
- Bersabar jika belum berhasil.
Khusus untuk soal bersabar, sikap MENERIMA yang SEIMBANG dengan keterbatasan diri sebagai manusia, adalah hal terpenting yang harus Anda pegang. Anda ingin sukses, tapi suksesnya manusia. Anda ingin mampu berhadapan dengan hambatan dan kendala, tapi yang masih bisa ditolerir manusia. Sikap menerima keterbatasan dengan benar inilah, yang akan menjadikan Anda benar-benar bisa mencapai apapun yang Anda inginkan.

Saat Anda bersikap terlalu 'nrimo', Anda tidak akan pergi ke mana-mana. Anda hanya akan tetap diam atau sekedar berjalan di tempat saja. Saat Anda bersikap tidak bisa atau tidak mau menerima, maka Anda bukan akan bahagia, tapi malah merasa berhadapan dengan malapetaka.

Bagaimana Anda menyikapi lesunya bisnis?
Bagaimana Anda menghadapi rendahnya cash flow?
Bagaimana Anda melihat dan merasakan 'malas'nya orang-orang Anda?
Bagaimana Anda jika kantor yang Anda bangun roboh terkena gempa?
Bagaimana Anda mengakali persaingan bisnis yang makin ketat?
Jika Anda tetap bersikap menerima dengan seimbang, maka sekalipun segala sesuatunya tetap sama, akan selalu ada yang berubah di hari-hari mendatang. Minimal, ya mood Anda tentu saja. Lumayan toh?

Dengan sepenuhnya menerima segala kesulitan, Anda telah membuka diri terhadap segala kemungkinan. Di situlah, Anda akan mulai melihat berbagai kesempatan, yang sebelumnya mungkin terlihat sebagai hambatan. Di tingkat syaraf, Anda telah menciptakan koneksi syaraf yang baru, dan dari situ, akan tercipta berbagai jawaban. Dengan menerima Anda akan menjadi lebih kreatif.
Maka, marilah kita gali lagi berbagai alasan, yang menjadi motivasi kita untuk berubah. Kita mulai saja dari yang salah.

ALASAN SALAH UNTUK MAJU DAN BERUBAH MENCIPTAKAN SIKAP SULIT MENERIMA


Salah Keinginan

Motivasi kita untuk berubah, bisa bersifat negatif atau positif. Perubahan itu, bisa didasarkan pada kepuasan, atau ketidakpuasan.

Orang yang merasa terlalu gemuk, bisa memutuskan untuk berolahraga dan menjadi lebih kurus. Jika ia tidak berhasil mencapainya, ia akan merasa sedih. Sebelumnya, ia merasa sedih, dan sesudahnya ia tetap merasa sedih. Tidak terlalu positif bukan?

Padahal, ia tetap bisa merasa senang dan berbahagia dengan tubuhnya. Ia bisa melakukannya, dengan lebih berfokus pada berbagai hal yang telah dicapainya. Pada hal-hal lain yang ia inginkan dan telah didapatkannya.

Bagaimana dengan ini? Seseorang yang sebenarnya sudah punya tubuh ideal. Ia sangat menyukainya, dan ia ingin rasa senangnya bertambah lagi. Maka, secara sengaja ia mulai menikmati berbagai makanan dan minuman yang bisa menjadikannya lebih gemuk. Ia menikmati sekali berbagai makanan dan minuman yang lezat dan enak di lidah.

Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya mulai bertambah gemuk. Lantas ia berpikir, jika ia kembali ke tubuh idealnya, ia akan merasa jauh lebih senang daripada sebelumnya. Ia senang dan berbahagia sebelumnya, dan ia senang serta bahagia setelahnya. Jauh lebih positif bukan?
Kuncinya, adalah memahami KEINGINAN. Apa yang Anda INGINKAN?
Buatlah perubahan di atas dasar apa-apa yang berasal dari dalam.

Salah Kick Start

Alasan salah yang lain untuk berubah, adalah tekanan lingkungan sejawat dan media. Segala hal di sekitar kita mengatakan apa yang SEHARUSNYA kita lakukan, dan bagaimana SEHARUSNYA kita menjadi seseorang. Mencoba untuk memenuhi semua tuntutan itu, hanya akan bermuara pada rasa frustrasi dan penolakan.

Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH melakukan apa yang kita INGIN. Maka, bangunlah kekuatan keinginan Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa yang diinginkannya. Kemudian, kejarlah peningkatan-peningkatan sederhana yang bisa dicapainya.

Salah Pendekatan

Pendekatan Anda juga bisa menciptakan alasan yang salah untuk maju dan berubah. Jika Anda perfeksionis, Anda akan men-set target yang tidak realistik. Dengan begitu, Anda telah mengutuk diri sendiri untuk gagal dan tidak berbahagia. Tujuan Anda adalah self improvement dan bukan self perfection.

Anda tidak akan pernah bisa terbang dengan sayap Anda sendiri, sebab Anda bukan malaikat. Anda hanya bisa melakukannya, dengan sayap pesawat.

Salah Obsesi

Perilaku obsesif juga merupakan alasan yang salah. Sikap obsesif itu disfungsional. Ia mengamputasi. Turun berat badan pasti berbeda dari bulimia atau anorexia nervosa. Yang pertama masih sehat, yang kedua bisa membuat Anda lewat.

Semua pengembangan diri yang Anda jalani, adalah untuk menguasai dan untuk mengerti, bukan untuk membuat Anda sempurna. Sekali lagi, satu-satunya keharusan Anda adalah menyeimbangkan sikap menerima, dengan berbagai keterbatasan yang Anda punya. Anda tidak bisa sekedar 'nrimo', dan Anda juga tidak bisa sekedar 'nggak terima'.

MENERIMA KETIDAKSEMPURNAAN ADALAH SEMPURNANYA MANUSIA

Ingat ini. Di dalam dunia yang sempurna, setiap orang akan sama. Setiap orang terbuat dari plastik, yang dibentuk dengan cetakan kesempurnaan. Setiap orang tidak hidup, karena semuanya seragam. Padahal, hidup adalah keragaman.

Di dalam dunia yang nyata, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Inilah yang mendefinisikan manusia. Inilah yang menciptakan kepribadian atau personality. Ini jugalah yang memberi Anda peluang, untuk mendemonstrasikan kekuatan, dan mengambil tindakan, ketimbang menjadi takut karena keragaman.

TERIMALAH BAHWA ANDA TELAH SEMPURNA
Jika Anda pikir-pikir, Anda bisa menemukan bahwa kelemahan itu tidak ada, sebab Yang Maha Kuasa telah menciptakan Anda dengan sebaik-baiknya. Anda juga telah dibekali-Nya dengan pedoman yang sempurna. Kelemahan Anda hanya terletak pada kemanusiaan Anda. Dalam "kesempurnaan" dari tidak sempurnanya Anda, apa yang ada adalah peluang untuk menunjukkan kekuatan, karakter dan kepribadian sesuai pedoman-Nya.

Jadi, terima saja segala sesuatu apa adanya. Terimalah dengan penerimaan yang seimbang, dan dengan aktivitas berubah demi kemajuan yang seimbang. Terimalah diri Anda sebagai manusia, yang telah sempurna dengan keterbatasannya.

MENERIMA ORANG LAIN ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN

Selain alasan berubah yang bersifat pribadi, alasan Anda juga pasti bersifat sosial. Dalam menuntut orang-orang di sekitar Anda untuk berubah sejalan dengan keinginan Anda, Anda harus bisa melihat alasan perubahan mereka, juga dengan kacamata yang benar dan positif. Apapun alasan Anda untuk berubah, selalu mempengaruhi orang lain di sekitar Anda, yang juga mau berubah dan maju menurut versinya. Anda, harus memahaminya.

  1. Ingatlah untuk selalu berusaha meyakinkan orang-orang di sekitar Anda, tentang apa yang Anda inginkan untuk berubah.
  2. Â Nikmatilah kenyataan bahwa setiap orang di sekitar Anda, membutuhkan pekerjaan yang berarti. Tak ada yang bisa membunuh semangat lebih cepat, dari pada tugas-tugas yang keterlaluan remehnya. Keragaman dan tanggung jawab, akan membuat mereka termotivasi.
  3. Selalulah menyediakan diri, untuk mendengar apa kata orang lain. Berilah mereka penghormatan, dan dengarkan setiap kata yang diucapkan. Jangan hanya diam untuk berpikir dan mencari tahu mengapa mereka salah, atau menebak-nebak apa yang akan mereka katakan selanjutnya.
  4. Pujilah mereka atas upayanya, sekalipun upaya mereka gagal atau tidak sesuai harapan. Jelaskan apa yang perlu lebih baik mereka lakukan di masa mendatang.
  5. Ikutkanlah setiap orang yang cocok dan relevan, dalam proses pengambilan keputusan.
  6. Respeklah pada teman kerja dan bawahan Anda. Pertimbangkanlah pekerjaan dan perasaan setiap orang, seperti Anda melakukannya untuk diri Anda sendiri.
  7. Entah bagaimana hasilnya nanti, selalulah mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik, bagi Anda semua dan bagi diri mereka sendiri.

Terimalah orang lain yang juga punya alasan untuk berubah. Sikapilah alasan mereka dengan benar. Silahkan Anda berubah, dan silahkan meraih kemajuan. Seperti juga Anda, orang-orang di sekitar Anda pun menginginkan hal yang sama, yaitu maju dan berubah.

KESIMPULAN

Majulah. Letakkanlah sasaran Anda jauh di luar jangkauan, tapi janganlah pernah sampai tidak kelihatan. Satu hal yang perlu selalu bisa Anda lihat, adalah alasan Anda untuk berubah. Letakkanlah alasan Anda dengan benar, buatlah agar selalu kelihatan.
Berubahlah. Kemudian, terimalah apa saja yang muncul dan terkait dengan perubahan. Terimalah keterbatasan Anda. Keterbatasan sebagai manusia yang telah sempurna.
Berkaitan dengan orang-orang lain di sekitar Anda yang juga ingin berubah, Anda hanya perlu melakukan hal yang cukup sederhana. Anda gabungkan saja huruf-huruf awal dari semua paragraf di atas yang ada nomornya.

Dari situ Anda bisa membacanya: I.N.S.P.I.R.E.
Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Kehidupan yang Berarti  

Berapa umur kita saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama kita telah melalui kehidupan kita?
Berapa lama lagi sisa waktu kita untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu untuk kita bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai seorang profesional, dll.
Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita semakin tegang menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa. Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang tidak memuaskan, dan banyak problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.

Tak terasa, siang menjemput..."Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan. Matahari sudah berada tepat di atas kepala. Panas betul hari ini...

Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang, bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk. Aduh tapi pekerjaan kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...

Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai menjemput. Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya sampai di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket. Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...

Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah. Dinamis sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam" . "Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali". Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan yang sering kita lakukan.

..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam telah tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.

Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang. Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.

Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur. Siang atau malam adalah sama. Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput. Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
  • Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah ... dll.
Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun kita telah melalui kehidupan kita ?
Berapa tahun kita telah menjalani kehidupan rutinitas kita ?
Akankah sisa waktu kita sebelum ajal menjemput hanya kita korbankan untuk sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...

Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......

Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.
Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Sebelum Terlambat Mengenalmu, Ibu....  

Rabb, dahulu, saat awal penciptaanku, aku takut turun ke bumi. Aku takut sendiri. Tapi Kau menjanjikan aku, bahwa di bumi nanti, akan ada malaikat yang selalu menjagaku dengan kelembutan dekapannya, bahkan sampai rela mengorbankan jiwanya.

Dahulu, aku takut turun ke bumi. Aku khawatir bahwa bumi tak seindah surga. Tapi, Allah menjanjikan aku, bahwa di bumi nanti, akan ada malaikat yang mengajakku menikmati indahnya dunia dengan iman.

Dahulu, aku takut turun ke bumi. Aku takut tidak bisa berjumpa denganMu lagi. Tapi Allah menjanjikanku, bahwa nanti di bumi, akan ada malaikat yang membimbingku tuk mengenal Islam.
Duhai jiwa, terkenanglah kembali sosok malaikat itu. Ibu...

Lahirku ke dunia, berhutang darah dan nyawa pada ibuku. Perjuangan yang melalui garis batas antara hidup dan mati. Pengorbanan yang bukan dilakukan oleh pria yang gagah-perkasa, tapi oleh wanita dengan segala kelemahannya.

Ibu, maafkan aku...

Lahirku ke dunia, belum mengenal rintihan sakit yang kau derita. Lahirku ke dunia, belum mengenal hebatnya perdarahan yang kau alami. Dan lahirku di dunia pun, belum mengenal perih yang kau rasa.

Ibu, maafkan aku...

Kecilku dulu, aku belum mengenal kantukmu yang terbangun karena tangisanku. Pun aku belum mengenal lelahmu merawat dan membesarkanku. Ya, aku masih belum mengenal air mata yang selalu mengalir tiap saat kau mendo'akanku.

Ibu, maafkan aku...

Saat ku mulai bersekolah, aku masih saja belum menyadari bahwa kenakalanku cukup menguras kesabaranmu. Kejengkelan hatiku saat kanak-kanak dahulu, pernah berbuah bentakan padamu. Ibu, aku belum menyadari bahwa hatimu terluka, teriris perih, tapi kau tetap membelaiku lembut tanpa ada beda dari sebelumnya. Kontras dengan kerasnya intonasi ucapanku saat itu padamu.

Ibu, maafkan aku...

Remajaku dulu, aku masih belum mengenal bahasa penjagaanmu padaku. Kau larang aku pergi malam, kau menyuruhku tuk tetap tinggal, menemanimu yang tengah sendiri di rumah. Tapi aku lebih memilih keceriaan bersama teman. Aku lebih memilih kebersamaan bersama mereka.
Duhai Ibu, sekali lagi, maafkan anakmu, aku belum mengerti betapa berharganya kehadiranmu dalam segmen-segmen hidupku.

***

Mendungnya kota Malang sore ini, mengajak hatiku tuk merindu. Kelembutan awan kali ini, mengingatkanku akan kelembutan kasih sayang ibu. Keteduhan langit kali ini, membawaku teringat kembali akan keteduhan sorot mata ibu. Dingin yang kurasa ini, mengingatkanku akan hangatnya pelukan ibu.

Rabb, aku tak ingin mengenalnya kala ia telah tiada. Dewasaku kini, tak ingin terlambat mengenalnya. Aku tak ingin terlambat lagi memahami kasih sayang, pengorbanan, dan ketulusannya.

"Who should you take good care of, giving all your love? Who should you think the most of - after Allah And Rasullullah? Comes your Mother. Who next? Your Mother. Who next? Your Mother. And then your Father."


"Cause who used to hold you and clean you and clothe you? Who used to feed youAnd always be with you? When you were sick, stay up all night, Holding you tight?
That’s right no other, your Mother"

"Who should you give your love to? Your respect and your honour to? Who should you pay good mind to - after Allah, And Rasullullah? Comes your Mother, Who next? Your Mother. Who next? Your Mother. And then you Father"

"Cause who used to hug you and buy you new clothes? Comb your hair and blow your nose? And when you cried who wiped your tears? Knows your fears? Who really cares?
Your Mother"

Lirik lagu Yusuf Islam, makin membuat kerinduanku makin menggelora. Jauh di sana, ada ibu yang menanti kepulanganku. Jauh di sana, ada ibu yang rindu mendekapku. Jauh di sana, ada ibu yang menyaksikan tercerminnya kebahagiaan dari sorot mataku.
Ibu...
Jagalah ia selalu, Rabb. Cintailah ia melebihi cintanya padaku. Hadirkan selalu keridhaanMu, sebagaimana ia selalu menghadirkan kebahagiaan dalam relung jiwaku. Tuntunlah ia menapaki jalan syurgaMu, sebagaimana ia selalu menuntunku tuk semakin mengenalMu. Dan baikkanlah akhir hayatnya, Rabb, melebihi baiknya kemuliaan akhlak yang ia ajarkan padaku.

Penulis : Meralda Nindyasti

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Bunyi yang Berarti  

Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"

Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"

"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."

Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang Indian itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengar kan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya ambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan
menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu.
Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon pertolongan pada Tuhan, dan kita merasa Dia diam saja. Ketika membaca cerita ini kita jadi sadar, sebabnya bukan karena Tuhan tidak menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahannya daripada fokus pada Tuhan dan pertolongan-Nya.

Kita memasang telinga agar Tuhan menjawab sesuai dengan keinginan dan cara kita dan menolak suara Tuhan yang mengatakan bahwa Dia menyediakan jalan lain yang lebih baik! (swaramerdeka)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button