Makna Tragedi Aceh  

Penulis : Misbah Liem
KotaSantri.com : Kawan-kawan sekalian, kejadian Aceh berlalu hampir dua bulan dari hadapan kita namun ada satu hal yang mungkin penting untuk kita renungi, bahwa Allah tidak akan membuat sesuatu kejadian jikalau bukan untuk peningkatan integritas kita sebagai orang muslim.

Dalam Al-Qur'an surat 17 : 14, Allah telah menghimbau kita untuk membaca diri kita sendiri. Membaca apa? Yaitu fenomena alam semesta, diri kita (manusia) dan ayat ayat Allah yang ingin Allah sampaikan kepada kita lewat setiap kejadian dzahir maupun bathin.

Contoh soal : Ada sebuah pernyataan bahwa sakit dzahir berasal dari sakit bathin. Jika ada diantara kawan kawan semua yang sakit gigi dapatlah kita ketahui bahwa proses pencernaan informasi yang masuk ke dalam otak kita pastilah kurang baik pula. Seperti apa contohnya? Orang yang sering sakit gigi adalah orang yang biasanya suka menelan sebuah informasi bulat-bulat tanpa mau untuk menyelidikinya terlebih dahulu.

Begitu pula kejadian Gempa dan Tsunami di Aceh, aku tidak mau mengatakan Nanggroe karena artinya adalah negara, jadi tidak mungkin ada negara dalam negara.

Gempa itu sangatlah indentik dengan mata kita, why? Karena matalah diantara seluruh anggota tubuh kita yang paling sering gempa. Misal : Kala kita mau pergi ke supermarket lalu kita menulis terlebih dahulu daftar belanjaan kita dengan sebaik mungkin. Lalu saat kita masuk ke dalam supermarket, mata kita yang gempa melihat betapa banyaknya barang-barang yang bagus disana membuat daftar belanjaan kita yang tidak tertulis kadang lebih banyak.

Pada kejadian gempa ini Allah ingin mengajarkan kepada kita bahwa yang sering membuat manusia limbung, anstabil, dan mudah untuk berubah adalah matanya, mata akan memproses informasi ke otak besar, lalu otak besar akan berproses ke otak kecil dan menemui indra yang bernama emosi atau perasaan dan ratio atau pikiran. Disanalah terjadi rampas merampas informasi yang ada sehingga kala itu, tergantung komitmen kita yang manakah yang paling kuat untuk berkuasa, keinginan buku catatan belanja pertama ataukah keinginan kita yang sudah dicampuri oleh perasaan dan pikiran saat berada di TKP.
***
Tsunami
Ketika diri kita sudah mulai gempa oleh mata kita, maka akan terjadi tsunami yang ibarat air dalam diri kita yang begitu deras menghajar kesadaran kita, yang akan membuat kita labil. Jika tidak dapat kita kendalikan maka kita akan terbawa arus itu, ada yang selamat, dan ada yang tenggelam selama-lamanya.

Mengapa terjadi hal itu? Mengapa mata kita banyak yang membuat gempa dan Tsunami pada diri kita? Karena kita kufur ni'mat terhadap hal-hal yang telah Allah berikan kepada kita. Manusia secara fitrah selalu mau yang lebih dan lebih baik tanpa mau mengukur kemampuan yang ada pada dirinya. Jika hal itu terus berlanjut maka yang terjadi adalah seperti yang telah Allah katakan pada kita, kita seperti sapi, alias hewan ternak yang tidak lagi mau untuk memahami makna-makna kehidupan ini (Al-Baqarah). Semoga Allah menjauhkan kita dari hal ini, aamiin.

Dalam surat Al-Baqarah ada kata : "Allah akan butakan mata mereka, tulikan telinga mereka dan matikan mata mereka."

Hal ini bercerita tentang proses informasi yang datang kepada kita yaitu jikalau kita tidak menggantungkan diri kita pada kehendak Allah tapi pada kehendak kita saja, maka kita akan menjadi manusia yang selalu mencari kebenaran menurut diri sendiri dan bukan yang benar menurut Allah. Allahu a'lam bishawab.

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar